Perhitungan
Kebutuhan Pupuk
Pupuk harus diberikan sesuai dosis
yang direkomendasikan. Dosis pupuk dinyatakan dalam bentuk kg pupuk/ha atau kg
hara/ha. Kebutuhan pupuk sangat tergantung dari luas pertanaman yang akan
dipupuk, dosis pupuk, dan kandungan hara dalam pupuk. Berikut adalah
contoh-contoh perhitungan kebutuhan pupuk, khususnya pupuk anorganik:
Contoh 1.
Pada percobaan Dosis Pemupukan N pada Jagung Hibrida ada 2 dosis pemupukan (N1 = 90 kg N ha-1 dan N2= 135 kg N ha-1). Selain pupuk N sebagai perlakuan di atas, perlu diberikan pupuk dasar kepada setiap perlakuan sebanyak 75 kg P2O5 dan 60 kg K2O per ha. Ukuran petak percobaan 7.5 m x 10 m. Berapa kebutuhan pupuk:
Contoh 1.
Pada percobaan Dosis Pemupukan N pada Jagung Hibrida ada 2 dosis pemupukan (N1 = 90 kg N ha-1 dan N2= 135 kg N ha-1). Selain pupuk N sebagai perlakuan di atas, perlu diberikan pupuk dasar kepada setiap perlakuan sebanyak 75 kg P2O5 dan 60 kg K2O per ha. Ukuran petak percobaan 7.5 m x 10 m. Berapa kebutuhan pupuk:
(1) Urea pada N1
(2) Urea pada N2,
(3) SP-36, dan
(4) KCl untuk petak percobaan tersebut:
Diketahui:
Urea (45% N), artinya setiap 100 kg Urea terdapat 45 kg N
SP-36 (36% P2O5), artinya setiap 100 kg SP-36 terdapat 36 kg P2O5
KCl (60%K2O), artinya setiap 100 kg KCl terdapat 60 kg K2O
Langkah untuk menghitung kebutuhan pupuk tersebut adalah sebagai berikut:
Jawaban (1):
- Tentukan jumlah pupuk dalam bentuk Urea pada dosis N1
Dengan kandungan Urea 45% N maka dosis N1 = 90/45*100 = 200 kg Urea
per hektar;
- Selanjutnya hitung kebutuhan pupuk untuk ukuran 7.5 m x 10 m
Kebutuhan Urea = (7.5*10)/10 000))*200 = 1.5 kg per petak.
Jawaban (2):
- Tentukan jumlah pupuk dalam bentuk Urea pada dosis N2
Dengan kandungan Urea 45% N maka dosis N2 = 135/45*100 = 300 kg Urea
per hektar;
- Selanjutnya hitung kebutuhan pupuk untuk ukuran 7.5 m x 10 m
Kebutuhan Urea = (7.5*10)/10 000))*300 = 2.25 kg per petak.
Jawaban (3):
- SP-36 = 75/36*100 = 208.3 kg SP-36/ha; untuk petak berukuran 7.5 m x 10 m
dibutuhkan SP-36 = (7.5*10)/10000)*208.3 = 1.56 kg
Jawaban (4):
- KCL = 60/60*100 = 100 kg KCl/ha; untuk petak berukuran 7.5 m x 10 m
dibutuhkan KCl = (7.5*10)/10000)*100 = 0.75 kg
(2) Urea pada N2,
(3) SP-36, dan
(4) KCl untuk petak percobaan tersebut:
Diketahui:
Urea (45% N), artinya setiap 100 kg Urea terdapat 45 kg N
SP-36 (36% P2O5), artinya setiap 100 kg SP-36 terdapat 36 kg P2O5
KCl (60%K2O), artinya setiap 100 kg KCl terdapat 60 kg K2O
Langkah untuk menghitung kebutuhan pupuk tersebut adalah sebagai berikut:
Jawaban (1):
- Tentukan jumlah pupuk dalam bentuk Urea pada dosis N1
Dengan kandungan Urea 45% N maka dosis N1 = 90/45*100 = 200 kg Urea
per hektar;
- Selanjutnya hitung kebutuhan pupuk untuk ukuran 7.5 m x 10 m
Kebutuhan Urea = (7.5*10)/10 000))*200 = 1.5 kg per petak.
Jawaban (2):
- Tentukan jumlah pupuk dalam bentuk Urea pada dosis N2
Dengan kandungan Urea 45% N maka dosis N2 = 135/45*100 = 300 kg Urea
per hektar;
- Selanjutnya hitung kebutuhan pupuk untuk ukuran 7.5 m x 10 m
Kebutuhan Urea = (7.5*10)/10 000))*300 = 2.25 kg per petak.
Jawaban (3):
- SP-36 = 75/36*100 = 208.3 kg SP-36/ha; untuk petak berukuran 7.5 m x 10 m
dibutuhkan SP-36 = (7.5*10)/10000)*208.3 = 1.56 kg
Jawaban (4):
- KCL = 60/60*100 = 100 kg KCl/ha; untuk petak berukuran 7.5 m x 10 m
dibutuhkan KCl = (7.5*10)/10000)*100 = 0.75 kg