KELAPA SAWIT
Latar Belakang
Budidaya tanaman kelapa sawit secara umum bertujuan untuk mendapatkan hasil produksi berupa tandan kelapa sawit secara optimal sesuai dengan potensi dan umur tanaman tersebut. Untuk mencapai hasil produksi yang optimal dipengaruhi oleh beberapa fakor seperti kwalitas bahan tanam, kesesuaian lahan, iklim dan pemeliharaan.
Pemeliharaan kelapa sawit dilakukan dengan cara menciptakan kondisi lingkunagan yang mendukung pertumbuhannya. Selain itu, pemeliharaan juga dilakukan dengan melakukan pemupukan. Pemupukan dilakukan dengan tujuan untuk menambah kandungan unsur hara di dalam tanah sehingga dapat diserap dan digunakan oleh tanaman dengan efektif sesuai dengan kebutuhannya. Untuk mengetahui kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dapat dilakukan dengan cara pengamatan keragaan tanaman dan dengan cara pengambilan conntoh daun kelapa sawit.
Pengambilan contoh daun merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan sekali dalam setahun dengan tujuan mengetahui status terakhir kandungan unsur hara yang ada di dalam tanaman. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai salah satu dasar untuk menentukan dosis pupuk per tanaman dalam melakukan pemupukan 1 tahun ke depan. Kesalahn didalam pengambilan contoh daun ini, akan berdampak pada kesalahan dalam penentuan status kandungan unsur hara tanaman dan berujung pada kesalahan dalam pemberian rekomendasi pupuk.
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan kajian khusus mengenai teknik pengambilan contoh daun di lapangan secara tepat sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan pada waktu melakukan pekerjaan tersebut di lapangan.
Morfologi Daun Kelapa SawitPengetahuan tentang daun kelapa sawit dan perkembangannya sangat penting bagi staf perkebunan. Pada daun itulah, terletak “pabrik” yang sebenarnya.
Daun kelapa sawit terdiri dari beberapa bagian, sebagai berikut :
1. kumpulan anak daun (leaflets) yang mempunyai helaian (lamina) dan tulang anak daun (midrib).
2. Rachis yang merupakan tempat anak daun melekat.
3. Tangkai daun (petiole) yang merupakan bagian antara daun dan batang.
4. Seludang daun (sheath) yang berfungsi sebagai pelindung kuncup dan memberi kekuatan pada batang.
Bentuk seludang daun yang terlihat pada daun dewasa sudah tidak lengkap dan merupakan sisa dari perkembangan yang ada. Pada daun yang sedang berkembang, seludang berbentuk pipa dan membungkus daun muda secara sempurn. Namun, karena daun berkembang terus – menerus, sedangkan seludang sudah tidak berkembang lagi, serabut – serabut seludang menjadi robek dan
Daun kelapa sawit mirip daun kelapa sayur (kopra) yaitu membentuk susunan daun majemuk, bersirip genap, dan bertulang sejajar. Daun – daun membentuk satu pelepah yang panjangnya mencapai lebih dari 7,5 – 9 meter. Jumlah anak daun di setiap pelepah berkisar antara 250 – 400 helai. Daun muda yang masih kuncup berwarna kuning pucat serta pada daun yang sehat dan segar berwarna hijau tua. Pada tanah yang subur, daun cepat membuka sehingga makin efiktif melakukan fungsinya sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis dan sebagai alat respirasi. Semakin lama proses fotosintesis berlangsung, semakin banyak bahan makanan yang dibentuk sehingga produksi akan meningkat. Produksi daun tergantung iklim setempat, namun pada umumnya mencapai 20 – 24 helai/tahun.
Pelepah Kelapa Sawit
Jumlah pelepah, panjang pelepah, dan jumlah anak daun tergantung pada umur tanaman. Tanaman yang berumur tua, jumlah pelepah dan anak daun lebih banyak. Begitu pula pelepah akan lebih panjang dibanding dengan tanaman yang masih muda. Saat tanaman berumur sekitar 10 – 13 tahun dapat ditemukan daun yang luas permukaannya mencapai 10 – 15 m2 (Binama, 2005). Luas permukaan daun akan berinteraksi dengan tingkat produktifitas tanaman. Semakin luas permukaan atau semakin banyak jumlah daun maka produksi akan meningkat karena proses fotosintesis akan berjalan dengan baik.
Jumlah kedudukan pelepah daun pada batang kelapa sawit disebut juga phyllotaxsis yang dapat ditentukan berdasarkan perhitungan susunan duduk daun. Perhitungan jumlah duduk daun dapat ditentukan dengan menggunakan rumus duduk daun 1/8. Artinya, setiap satu kali berputar melingkari batang, terdapat duduk daun (pelepah) sebanyak 8 pelepah. Pertumbuhan melingkar duduk daun mengarah ke kanan atau ke kiri menyerupai spiral. Arah duduk daun ini sangat berguna untuk menentukan letak duduk daun ke-9 dan ke-17 saat pengambilan contoh daun.
Standar Operasional Pengambilan Contoh Daun Kelapa Sawit
Pengambilan contoh daun pada tanaman muda sampai umur 1,5 tahun menggunakan daun pelepah ke-3 dan pada tanaman umur 1,5 – 2,5 tahun dipakai daun pelepah ke-9 sedangkan pada umur tanaman diatas 2,5 tahun dipakai daun pelepah ke-17. Pekerjaan pengambilan contoh daun ini harus dilakukan dengan hati-hati dan tim yang tetap hendaknya dibentuk pada setiap kebun atau afdeling. Pada umumnya pengambilan contoh daun hanya dilakukan sekali dalam setahun.
Pengambilan contoh daun bertujuan untuk memperoleh data tentang kandungan unsur hara dalam daun melalui analisa laboratorium, mengingat adanya hubungan antara kandungan hara daun dengan pertumbuhan tanaman dan produksi buah segar kelapa sawit.
Latar Belakang
Budidaya tanaman kelapa sawit secara umum bertujuan untuk mendapatkan hasil produksi berupa tandan kelapa sawit secara optimal sesuai dengan potensi dan umur tanaman tersebut. Untuk mencapai hasil produksi yang optimal dipengaruhi oleh beberapa fakor seperti kwalitas bahan tanam, kesesuaian lahan, iklim dan pemeliharaan.
Pemeliharaan kelapa sawit dilakukan dengan cara menciptakan kondisi lingkunagan yang mendukung pertumbuhannya. Selain itu, pemeliharaan juga dilakukan dengan melakukan pemupukan. Pemupukan dilakukan dengan tujuan untuk menambah kandungan unsur hara di dalam tanah sehingga dapat diserap dan digunakan oleh tanaman dengan efektif sesuai dengan kebutuhannya. Untuk mengetahui kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dapat dilakukan dengan cara pengamatan keragaan tanaman dan dengan cara pengambilan conntoh daun kelapa sawit.
Pengambilan contoh daun merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan sekali dalam setahun dengan tujuan mengetahui status terakhir kandungan unsur hara yang ada di dalam tanaman. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai salah satu dasar untuk menentukan dosis pupuk per tanaman dalam melakukan pemupukan 1 tahun ke depan. Kesalahn didalam pengambilan contoh daun ini, akan berdampak pada kesalahan dalam penentuan status kandungan unsur hara tanaman dan berujung pada kesalahan dalam pemberian rekomendasi pupuk.
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan kajian khusus mengenai teknik pengambilan contoh daun di lapangan secara tepat sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan pada waktu melakukan pekerjaan tersebut di lapangan.
Morfologi Daun Kelapa SawitPengetahuan tentang daun kelapa sawit dan perkembangannya sangat penting bagi staf perkebunan. Pada daun itulah, terletak “pabrik” yang sebenarnya.
Daun kelapa sawit terdiri dari beberapa bagian, sebagai berikut :
1. kumpulan anak daun (leaflets) yang mempunyai helaian (lamina) dan tulang anak daun (midrib).
2. Rachis yang merupakan tempat anak daun melekat.
3. Tangkai daun (petiole) yang merupakan bagian antara daun dan batang.
4. Seludang daun (sheath) yang berfungsi sebagai pelindung kuncup dan memberi kekuatan pada batang.
Bentuk seludang daun yang terlihat pada daun dewasa sudah tidak lengkap dan merupakan sisa dari perkembangan yang ada. Pada daun yang sedang berkembang, seludang berbentuk pipa dan membungkus daun muda secara sempurn. Namun, karena daun berkembang terus – menerus, sedangkan seludang sudah tidak berkembang lagi, serabut – serabut seludang menjadi robek dan
Daun kelapa sawit mirip daun kelapa sayur (kopra) yaitu membentuk susunan daun majemuk, bersirip genap, dan bertulang sejajar. Daun – daun membentuk satu pelepah yang panjangnya mencapai lebih dari 7,5 – 9 meter. Jumlah anak daun di setiap pelepah berkisar antara 250 – 400 helai. Daun muda yang masih kuncup berwarna kuning pucat serta pada daun yang sehat dan segar berwarna hijau tua. Pada tanah yang subur, daun cepat membuka sehingga makin efiktif melakukan fungsinya sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis dan sebagai alat respirasi. Semakin lama proses fotosintesis berlangsung, semakin banyak bahan makanan yang dibentuk sehingga produksi akan meningkat. Produksi daun tergantung iklim setempat, namun pada umumnya mencapai 20 – 24 helai/tahun.
Pelepah Kelapa Sawit
Jumlah pelepah, panjang pelepah, dan jumlah anak daun tergantung pada umur tanaman. Tanaman yang berumur tua, jumlah pelepah dan anak daun lebih banyak. Begitu pula pelepah akan lebih panjang dibanding dengan tanaman yang masih muda. Saat tanaman berumur sekitar 10 – 13 tahun dapat ditemukan daun yang luas permukaannya mencapai 10 – 15 m2 (Binama, 2005). Luas permukaan daun akan berinteraksi dengan tingkat produktifitas tanaman. Semakin luas permukaan atau semakin banyak jumlah daun maka produksi akan meningkat karena proses fotosintesis akan berjalan dengan baik.
Jumlah kedudukan pelepah daun pada batang kelapa sawit disebut juga phyllotaxsis yang dapat ditentukan berdasarkan perhitungan susunan duduk daun. Perhitungan jumlah duduk daun dapat ditentukan dengan menggunakan rumus duduk daun 1/8. Artinya, setiap satu kali berputar melingkari batang, terdapat duduk daun (pelepah) sebanyak 8 pelepah. Pertumbuhan melingkar duduk daun mengarah ke kanan atau ke kiri menyerupai spiral. Arah duduk daun ini sangat berguna untuk menentukan letak duduk daun ke-9 dan ke-17 saat pengambilan contoh daun.
Standar Operasional Pengambilan Contoh Daun Kelapa Sawit
Pengambilan contoh daun pada tanaman muda sampai umur 1,5 tahun menggunakan daun pelepah ke-3 dan pada tanaman umur 1,5 – 2,5 tahun dipakai daun pelepah ke-9 sedangkan pada umur tanaman diatas 2,5 tahun dipakai daun pelepah ke-17. Pekerjaan pengambilan contoh daun ini harus dilakukan dengan hati-hati dan tim yang tetap hendaknya dibentuk pada setiap kebun atau afdeling. Pada umumnya pengambilan contoh daun hanya dilakukan sekali dalam setahun.
Pengambilan contoh daun bertujuan untuk memperoleh data tentang kandungan unsur hara dalam daun melalui analisa laboratorium, mengingat adanya hubungan antara kandungan hara daun dengan pertumbuhan tanaman dan produksi buah segar kelapa sawit.
No comments:
Post a Comment