Budidaya Kelapa Sawit
Budidaya tanaman kelapa sawit secara umum bertujuan untuk mendapatkan hasil produksi berupa tandan kelapa sawit secara optimal sesuai dengan potensi dan umur tanaman tersebut.
Mencangkok Mangga
Untuk menanam pohon buah misalnya buah mangga umumnya kita hanya percaya kepada pedagang tanaman saja yang hasilnya kurang memuaskan selera kita.Bahkan ada sebagian orang yang mengira bahwa menanam mangga dengan bijipun bisa..
Budidaya Kamboja
Kemboja atau semboja merupakan sekelompok tumbuhan dalam marga Plumeria. Bentuknya berupa pohon kecil dengan daun jarang namun tebal.
Sektor Pertanian
Drone ini sedang memamerkan potensinya untuk menyiramkan pestisida di atas lahan pertanian.
Mencangkok Mangga
Untuk menanam pohon hasil cangkokan akan menghasilkan buah yang sama dan waktu tanam yang singkat,hanya butuh 1 tahun sudah mulai berbuah.
Thursday, July 18, 2013
MEMBUAT ENTRES HIJAU (GREEN BUILD)
Wednesday, July 17, 2013
MENGHITUNG KANDUNGAN HARA PUPUK MAJEMUK
Dilihat dari kandungan haranya, pupuk dapat dibedakan menjadi (1) Pupuk Tunggal, yaitu pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsure hara, (2) Pupuk Manjemuk, yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsure hara.
Pupuk Majemuk, baik pupuk yang diberikan melalui daun (disebut pupuk daun) maupun yang diberikan ke tanaman melalui tanah, kandungan haranya dinyatakan dengan istilah GRADE, yaitu persentase kandungan unsur hara yang dikandung dalam suatu pupuk majemuk. Grade biasanya dinyatakan dengan angka seperti 10-20-10 atau 30-10-20 atau grade seimbang 20-20-20.
Apa arti angka tersebut ???
Thursday, June 20, 2013
UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO
Beberapa Unsur Hara Yang Dibutuhkan Tanaman :
Nitrogen (N), Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl).
UNSUR HARA MAKRO
1. Nitrogen (N)
Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
Merupakan bagian dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri.
Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman.
Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun.
gejalanya : pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati. 1.
Kekurangan unsur hara Nitrogen (N)
a. Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan.
b. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
c. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunya
d. Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil
e. Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian bawah terus ke bagian atas
CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN PUPUK TANAMAN
Contoh 1.
Pada percobaan Dosis Pemupukan N pada Jagung Hibrida ada 2 dosis pemupukan (N1 = 90 kg N ha-1 dan N2= 135 kg N ha-1). Selain pupuk N sebagai perlakuan di atas, perlu diberikan pupuk dasar kepada setiap perlakuan sebanyak 75 kg P2O5 dan 60 kg K2O per ha. Ukuran petak percobaan 7.5 m x 10 m. Berapa kebutuhan pupuk:
(2) Urea pada N2,
(3) SP-36, dan
(4) KCl untuk petak percobaan tersebut:
Diketahui:
Urea (45% N), artinya setiap 100 kg Urea terdapat 45 kg N
SP-36 (36% P2O5), artinya setiap 100 kg SP-36 terdapat 36 kg P2O5
KCl (60%K2O), artinya setiap 100 kg KCl terdapat 60 kg K2O
Langkah untuk menghitung kebutuhan pupuk tersebut adalah sebagai berikut:
CARA MENGUKUR PH TANAH DENGAN KERTAS LAKMUS
Kali ini saya akan membagikan tips bagaimana cara sederhana dan mudah mengukur pH tanah menggunakan kertas lakmus atau pH indikator. Ini adalah cara yang biasa digunakan para petani bukan untuk tujuan penelitian dalam bidang ilmu tanah.
Pengukuran pH tanah bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan kertas lakmus, pH indikator dan pH meter. Pengukuran yang paling akurat adalah menggunakan pH meter, namun sayang alat tersebut sangatlah mahal sehingga kurang terjangkau bagi kita para petani kecil. Oleh karena itu kita hanya akan membahas cara menggunakan kertas lakmus atau pH indikator yang harganya sangat terjangkau oleh kantong kita.
Langsung praktek aja ya,
Alat dan Bahan:
- Kertas lakmus atau pH indikator
- Air aqua
- Gelas aqua
- Sendok teh
- Sampel tanah (cara mengambil sample tanah: ambil tanah kering dari empat ujung dan tengah-tengah lahan kita, campurkan secara merata, jemur beberapa jam supaya kering. Ini bertujuan agar tanah yang akan diukur pHnya merupakan bagian yang rata dari lahan kita)
- Ambil sedikit sample tanah dan air aqua dengan perbandingan 1 : 1,
- Masukkan dalam gelas aqua
- Aduk-aduk hingga benar-benar homogen (merata)
- Biarkan beberapa menit hingga campuran air dan tanah tadi memisah (tanahnya mengendap)
- Setelah airnya terlihat agak jernih masukkan ujung kertas lakmus atau pH Indikator kedalam campuran tadi (sekitas 1 menit) tetapi jangan sampai mengenai tanahnya.
- Tunggu beberapa saat sampai kertas lakmus atau pH indikator berubah warnanya.
- Setelah warnanya stabil, cocokkan warna yang diperoleh oleh kertas lakmus atau pH indikator tadi dengan bagan warna petunjuknya.
- Kita akan segera tahu pH tanah kita berapa.
MENGUKUR PH TANAH SECARA ALAMI
Cara tradisional mengetahui keasaman tanah yang akan saya tulis ini hanya mendeteksi kondisi tanah kita asam atau basa saja, tidak sampai mengukur berapa pH tanah kita. kalau untuk mengetahui lebih berapa pH tanah kita harus menggunakan kertas pH indikator. Jika ingin lebih spesifik lagi (lebih akurat) kita gunakan pH meter.
OKULASI HIJAU DAN COKLAT
- Okulasi Hijau (Green Budding) tanaman karet, dilaksanakan untuk mempercepat memperoleh bahan tanaman di lapangan.
Friday, June 14, 2013
CARA MENANAM RAMBUTAN
Proses penanaman
Penanaman pohon rambutan di pekarangan rumah lebih mudah dari pada dikebun, karena perhatiannya lebih banyak dan tidak mememrlukan bermacam-macam tehnik perawatan, namun tentu saja dengan perawatan yang sederhana, hasilnya juga tidak dapat memberikan hasil yang maksimal.
Tanaman rambutan yang diusahakan di kebun dan di rawat secara maksimal maka akan diperoleh hasil yang maksimal.
CARA MENGHITUNG JUMLAH PELEPAH KELAPA SAWIT
Latar Belakang
Budidaya tanaman kelapa sawit secara umum bertujuan untuk mendapatkan hasil produksi berupa tandan kelapa sawit secara optimal sesuai dengan potensi dan umur tanaman tersebut. Untuk mencapai hasil produksi yang optimal dipengaruhi oleh beberapa fakor seperti kwalitas bahan tanam, kesesuaian lahan, iklim dan pemeliharaan.
SUPAYA BIBIT TANAMAN CEPAT TUMBUH
Sunday, May 26, 2013
CARA MEMBUAT KOMPOS
KOMPOS |
Monday, May 20, 2013
MENANAM CABAI
CABAI MERAH |
JAMUR TIRAM
Pada usaha budidaya jamur tiram skala rumah tangga, lingkungan rumah juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat usaha, asalkan kebersihannya harus tetap terjaga. Kunci utama pada usaha ini hanyalah faktor kebersihan lingkungan dan menjaga suhu udara konstan agar produksi optimal dapat tercapai.
KATA PENGANTAR
Pengaruh Pemberian Effective Microorganism 4 (EM-4) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Mentimun (Cucumis sativus L)
Saturday, May 18, 2013
Tuesday, May 7, 2013
Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair
AYO MENANAM MENTIMUN
Benih
Mentimun biasa ditanam dari biji. Ini dia bijinya:
Monday, May 6, 2013
Sistem Perbanyakan Tanaman
Sistem Perbanyakan Tanaman
Perbanyakan tanaman secara vegetatif sangat penting artinya untuk pengembangan klon dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan pemuliaan pohon karena, karanannya yang sangat besar dalam meningkatkan perolehan genetik bandingkan dengan benih hasil, penyerbukan alam (Shelbourne, 1992 dan Rimbawanto, 2000).
CARA MEMBUAT KOPOS
Tanah Kompos
Kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Selama ini sisa tanaman dan kotoran hewan tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk buatan. Kompos merupakan salah satu komponen untuk meningkatkan kesuburan tanah dengan memperbaiki kerusakan fisik tanah akibat pemakaian pupuk anorganik (kimia) pada tanah secara berlebihan yang berakibat rusaknya struktur tanah dalam jangka waktu lama.